About Me

Mengapa Khilafah Belum Tegak?


Oleh: Hafidz Abdurrahman
Prasyarat Negara Khilafah
قال العلامة الشيخ عبد القديم زلوم عن الأقطار التي تنعقد بها الخلافة أن تتوفر فيها الشروط الأربعة:
أحدها:    أن يكون سلطان ذلك القطر سلطانا ذاتيا، يستند إلى المسلمين
وحدهم، لا إلى دولة كافرة، أو نفوذ كافر؛
ثانيها:    أن يكون أمان المسلمين في ذلك القطر بأمان الإسلام، لا  بأمان
الكفر، أي أن تكون حمايته من الداخل والخارج  حماية إسلام من
قوة المسلمين، باعتبارها قوة إسلامية  بحتة؛
ثالثها:    أن يبدأ حالا بمباشرة تطبيق الإسلام كاملا تطبيقا إنقلابيا شاملا،
وأن يكون متلبسا بحمل الدعوة الإسلامية؛
رابعها:    أن يكون الخليفة المبايع مستكملا شروط انعقاد الخلافة، وإن لم يكن
مستوفيا شروط الأفضلية، لأن العبرة بشروط الإنعقاد؛



Al-’Allamah Syaikh ‘Abd al-Qadim Zallum menyatakan tentang wilayah yang berhasil menegakkan Khilafah harus memenuhi 4 syarat: Pertama, kekuasaan wilayah tersebut bersifat independen, hanya bersandar kepada kaum Muslim, bukan kepada negara Kafir, atau di bawah cengkraman kaum Kafir. Kedua, keamanan kaum Muslim di wilayah itu di tangan Islam, bukan keamanan Kufur, dimana perlindungan terhadap ancaman dari dalam maupun luar, merupakan perlindungan Islam bersumber dari kekuatan kaum Muslim sebagai kekuatan Islam murni. Ketiga, memulai seketika dengan menerapkan Islam secara total, revolusioner dan menyeluruh, serta siap mengemban dakwah Islam..

KLONING DAN HUKUMNYA BAGI MANUSIA MENURUT PANDANGAN ISLAM


Kloning (klonasi) adalah teknik membuat keturunan dengan kode genetik yang  sama dengan induknya pada makhluk hidup tertentu baik berupa tumbuhan, hewan, maupun manusia.
       Kloning manusia adalah teknik membuat keturunan dengan kode genetik yang sama dengan induknya yang berupa manusia. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengambil sel tubuh (sel somatik) dari tubuh manusia, kemudian diambil inti selnya (nukleusnya), dan selanjutnya ditanamkan pada sel telur (ovum) wanita --yang telah dihilangkan inti selnya-- dengan suatu metode yang mirip dengan proses pembuahan atau inse­minasi buatan. Dengan metode semacam itu, kloning manusia dilaksanakan dengan cara mengambil inti sel dari tubuh seseorang, lalu dimasukkan ke dalam sel telur yang diambil dari seorang perempuan. Lalu dengan bantuan cairan kimiawi khusus dan kejutan arus listrik, inti sel digabungkan dengan sel telur. Setelah proses penggabungan ini terjadi, sel telur yang telah bercampur dengan inti sel tersebut ditrans­fer ke dalam rahim seorang perempuan, agar dapat memperbany­ak diri, berkembang, berdiferensiasi, dan berubah menjadi janin sempurna. Setelah itu keturunan yang dihasilkan dapat dilahirkan secara alami. Keturunan ini akan berkode genetik sama dengan induknya, yakni orang yang menjadi sumber inti sel tubuh yang telah ditanamkan pada sel telur perempuan.
       Pembuahan dan inseminasi buatan dalam proses kloning manusia terjadi pada sel-sel tubuh manusia (sel somatik), bukan sel-sel kelaminnya. Seperti diketahui, dalam tubuh manusia terdapat milyaran bahkan trilyunan sel. Dalam setiap sel terdapat 46 kromosom (materi genetik yang mengandung seluruh sifat yang diturunkan pada manusia), kecuali sel-sel kelamin yang terdapat dalam buah zakar (testis) laki-laki dan dalam indung telur (ovary) perempuan. Sel-sel kelamin ini mengandung 23 kromosom, yaitu setengah dari jumlah kromosom pada sel-sel tubuh.

PENGERTIAN AQIDAH

Akidah adalah apa yang dii’tiqadkan (diyakini/diimani) dalam hati. Yang dimaksud dengan hati di sini berupa akal atau hati itu sendiri. Di dalam al-Quran, terdapat kata-kata qalb yang berarti akal atau yang menggambarkan fungsi akal, yaitu memahami, misalnya:

]لَهُمْ قُلُوبٌ لاَ يَفْقَهُونَ[

Mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah). (QS. Al-A’raaf [7]: 179)



Adapun menurut Syekh Taqiyuddin an-Nabhani, akidah atau iman adalah pembenaran yang pasti (tashdîq al-jâzim) yang sesuai dengan kenyataan berdasarkan dalil. Sementara itu, Prof. T.M Hasbi ash-Shiddiqy berpendapat:

Iman ialah kepercayaan yang kuat, tidak dipengaruhi oleh syak (ragu-ragu) atau wahm (persangkaan yang tidak beralasan) ataupun zhan (persangkaan yang tidak memiliki alasan kuat).


ILMU

Ilmu fisika, biologi, falak, dan kimia telah menunjukan kepada kita bahwa dunia diciptakan dengan aturan-aturan dan ukuran-ukuran yang rapi. Tidak ada tempat bagi sesuatu yang terjadi secara kebetulan, semua berjalan mengikuti hukum-hukum yang telah Allah ciptakan di alam semesta ini.
 dan, Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya.” (QS Al Furqaan:2)
Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.” (QS Al Qamar:49)
Dan, tentu saja Allah menciptakan semua ini bukan tanpa tujuan. Tidak mungkin tanpa tujuan. Pasti, akan selalu ada hikmah di balik semua penciptaan ini.Namun, keyakinan akan semua hikmah ini, bukan berarti kita akan mengetahuinya. Karena keterbatasan ilmu manusia, bisa saja hikmah-hikmah itu masih tersembunyi, tidak terungkap oleh pandangan manusia yang terbatas ini.
 mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak. ” (QS. An Nisaa’:19)
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al Baqarah:216)

Dan, saya yakin bahwa keterbatasan ini pun memberikan hikmah yang luar biasa bagi kehidupan manusia. Tidak semuanya harus ada jawaban, yang perlu kita yakini adalah semuanya demi kebaikan kita. Dalilnya sudah jelas dan sudah kita hafal bahwa Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Kadang kita berusaha keras, namun hasil seolah tidak kunjung datang. Saya kata seolah sebab itu hanyalah pandangan kita yang terbatas.  Strategi, taktik, dan rencana matang tidak selamanya akan menghasilkan sesuatu yang sesuai dengan keinginan kita. Bisa jadi, Allah telah menyiapkan yang lain yang pastinya akan lebih baik dari itu.